Jumat, 13 November 2020

ELBAN CCTV

 

CCTV

 

A.      PENGERTIAN

CCTV berasal dari bahasa inggris, merupakan singkatan dari closed – circuit television. Dalam bahasa Indonesia, mungkin bisa di artikan sebagai televise rangkaian tertutup, artinya televisi tersebut hanya bisa dilihat di beberapa monitor yang terbatas disuatu lingkungan saja dan tidak dapat dilihat ditempat– tempat lain, seperti siaran televisi. Penggunaan CCTV adalah untuk melakukan pemantauan keadaan wilayah tertentu dari tempat lain, seperti yang dilakukan oleh aparat keamanan (security).

Pada dasarnya sistem CCTV terdiri dari satu atau beberapa kamera surveillance yang berfungsi sebagai penangkap gambar, kemudian ditransmisikan ke sistem perekaman dan tampil di layar monitor. Pada sistem CCTV sebelum tahun 2000, transmisi dari kamera biasanya menggunakan sinyal video analog composite (di Indonesia mengadopsi PAL), baik menggunakan kabel coaxial 75 ohm untuk video, maupun modulasi frekuensi UHF di channel TV atau sekitar 800 – 900 MHz untuk sistem wireless. Setelah tahun 2000, seiring dengan berkembangnya teknologi video digital dan jaringan data computer, maka mulai terjadi perubahan dalam sistem CCTV yaitu menggunakan transmisi video digital dengan protocol yang samauntuk jaringan data computer. Hal ini melengkapi teknologi sebelumnya yaitu teknologi DVR (digital video recorder) sebagai pengganti sistem perekaman menggunakan time lapse recoreder dengan media pita magnetic seperti kaset VHS atau SVHS, yang muncul beberapa tahun sebelumnya.

Seiring dengan perkembangan computer, maka CCTV sudah bercampur dengan produk IT, seperti kamera yang langsung terhubung dengan jaringan data computer dengan transmisi video digital, perekaman digital di hard-disk baik internet, DAS (direct access storage), NAS (Network attached Storage), maupun SAN (storage area network). Dengan data video yang telah berada di domain digital, maka beberapa tahun kebelakangan, telah diusahakan untuk memberikan kecerdasan buatan (Artificial Intelligent atau AI), untuk melakukan video analytic. Sangat beragam video analytics, seperti alarm trigger jika melintas suatu daerah, adanya pergerakan di suatu daerah tertentu, besarnya object, kecepatan object, hingga pengenalan (recognition) untuk pelat nomor mobil hingga wajah seseorang.

 

1.       FUNGSI

Fungsi CCTV adalah sebagai pelengkap tenaga pengamanan karena beberapa factor kemampuan yang berguna seperti :

·             Rekaman video yang dapat dijadikan bukti otentik, tanpa subyektifitas saksi mata

·             Penempatan kamera di tempat – tempat atau lingkungan yang sulit atau cuaca yang tidak kondusif untuk ukuran manusia

·             Penempatan kamera yang agak tersembunyi atau tersamar untuk menghasilkan kesan ketakutan di tempat – tempat umum.

·             Kamera dapat ditempatkan dengan jumlah yang banyak sekaligus 24 jam penuh, 7 hari seminggu, pemantauan tanpa lelah, mengantuk, atau factor – factor hambatan yang dialami manusia

·             Langkah – langkah preventif dengan pemberian kecerdasan buatan dalam melakukan analisa untuk memberikan peringatan dini kepada operator.

Adapun sistem CCTV tetap membutuhkan manusia untuk operasi sehari – hari seperti :

·             Mengatur sudut yang tepat untuk kamera PTZ

·             Judgement apakah ada sesuatu kejadian yang membahayankan (dapat dibantu oleh kecerdasan buatan)

·             Judgement untuk membedakan obyek yang tertangkap kamera apakah karyawan, teman, pencuri, kucing dsb.

·             Mengambil tindakan yang diperlukan jika ternyata dari hasil analisa kecerdasan buatan dan judgement bahwa ada sesuatu yang harus ditindak lanjuti.

·             Memeriksa, mencuri, mengawasi obyek yang sudah tidak tertangkap oleh kamera.